Saturday, May 22, 2010

20 BERKAT

1. Mengapa saya berkata “Saya tidak bisa” jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?
4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? ” Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! ” (Mazmur 46:11a)

FOKUS

Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu."(Lukas 11:33-34)

Phrase "jika matamu baik" dalam King James Version :when thine eye is single, ini adalah suatu ekspresi tentang fokus, pikiran yang terpusat, tujuan yang terpusat. Dengan kata lain, waktu kita fokus, maka pikiran kita akan dibanjiri dengan ide-ide kreatif untuk menggenapi tujuan kita. Tetapi kreativitas tidak akan dilepaskan kalau pikiran kita tidak fokus.

Ada kekuatan di saat kita fokus. Hal ini bisa kita pelajari dari terang. Terang yang difokuskan memiliki kekuatan yang luar biasa. Misalnya saja: terang matahari yang difokuskan lewat kaca pembesar bisa membakar kertas, sinar laser yang bisa mengoperasi tanpa menyayat tubuh, sinar laser yang bisa memotong baja dsb. Sinar yang terfokus dengan sinar yang tidak terfokus memiliki kekuatan yang berbeda dan prinsip yang sama juga berlaku untuk area-area dalam kehidupan kita.

Jadi fokus dan kekuatan yang ada pada fokus membuat segala informasi tentang ide-ide memusat pada satu titik dan menghasilkan suatu kekuatan. Paulus juga berbicara tentang mengarahkan seluruh kekuatan, memfokuskan pada sasaran dalam Filipi 3:13-14. Dia tidak mau terlibat dalam hal-hal yang tidak menguntungkan pencapaian tujuannya walaupun dia mungkin memiliki kebebasan untuk melakukan hal tersebut.

Yesus pun adalah pribadi yang sangat fokus pada tujuan-Nya. Di hadapan Pilatus Dia dengan penuh keyakinan menyatakan alasan keberadaan-Nya di bumi ini (Yohanes 18:36-37 To this end was I born, and for this cause came I into the world). Dia menyadari bahwa untuk bisa mencapai tujuan-Nya ada sengsara (salib) yang harus Dia lewati. Tetapi Dia fokus terhadap sukacita yang ada di balik salib tersebut.

Dalam Amsal 4:25-27 ditulis, "Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." Ayat ini berbicara tentang prinsip untuk tetap fokus pada tujuan kita.

Tuesday, March 2, 2010

Pelajaran tentang kesetiaan & perjuangan dari Ikan Salem

Ikan salem adalah jenis ikan laut yang unik. Pada musim bertelur, ikan salem akan berbondong-bondong kembali ke tempat asal ikan ini dilahirkan, di sungai jauh di atas dataran tinggi. Perjalanan ikan salem dari laut menuju hulu sungai memerlukan pengorbanan. Banyak rintangan, bahaya alam yang keras harus dihadapinya. Perjalanan ribuan kilometer, ombak besar, arus deras, batu karang yang tajam dilaluinya di laut. Memasuki sungai, ikan salem kembali menempuh arus deras, terkaman binatang pemangsa, bukit yang terjal, dan segala macam jerat manusia. Untuk mencapai tujuan di hulu sungai yang ada di tempat tinggi, ikan salem harus berjuang melompati jeram dan air terjun, atau bendungan yang tinggi. Ikan itu harus berenang dengan kecepatan 30 kilometer per jam agar mempunyai daya lompat setinggi tiga setengah meter!.

Semua rintangan dan bahaya tidak mengurungkan niat ikan salem untuk bertelur. Tubuh yang terluka akibat benturan bebatuan sungai tidak bisa membuat surut. Satu tujuan dilakukan untuk meneruskan generasi. Sesampai di hulu sungai, dalam keadaan lelah dan terluka, ikan salem mencari tempat terbaik bagi sarangnya, meletakkan telurnya dan akhirnya mati. Apakah selesai tugasnya?, apakah hanya demikian kisah hidup salem dewasa?. Apakah ribuan bangkai salem dewasa hanya akan mengotori sungai?. Ternyata tidak!. Allah berbicara banyak walau hanya lewat ikan salem.

Dalam waktu yang singkat telur-telur itu menetas sebagai generasi penerus. Ikan salem kecil yang berjumlah jutaan itu adalah wujud harapan salem dewasa yang menjadi kenyataan. Dengan apa salem kecil ini hidup?, apa yang dimakannya hingga ia mendapat cukup tenaga, masuk ke laut dan menjadi ikan dewasa?. Ilmu pengetahuan mendapatkan bahwa begitu banyak kandungan karbon dan protein yang berasal dari bangkai salem dewasa yang mati, membusuk dan terurai ternyata telah menjadi sumber makanan yang berlimpah bagi salem kecil. Ada makna dari hidup salem dewasa yang tidak diketahuinya saat hidupnya berakhir, salem dewasa tidak tahu namun anak salem merasakannya.

Bagaimana dengan kita sebagai manusia?. Tuhan rindu berbicara lebih banyak lewat kita daripada lewat ikan salem. Dia rindu kita menjadi pribadi yang bermakna dan berharga bukan saja sewaktu kita hidup tapi setelah kita mati. Tuhan rindu setiap pribadi manusia mewariskan makanan yang tidak akan ada habisnya bagi generasi penerus. Makanan yang bernilai kekekalan, berharga pengenalan akan Allah. Makanan yang bernilai janji dan berkat Allah namun juga makanan yang berwujud nasehat, teguran dan ketertiban. Hidup yang membawa kebenaran bagi generasi selanjutnya.

Tuhan begitu rindu memakai kita manusia untuk memberi banyak makna bagi dunia. Saat hidup berakhir ada jutaan talenta dihasilkan. Tuhan sendiri menuliskan dalam firmanNya: "Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa dibumi; angkatan orang benar akan diberkati." Berjuanglah dan bermakna sampai mati, ada jutaan talenta akan berbuah.

Tuhan memberkati.